Dirumah gayanya luar biasa. Tapi giliran di meja kontes malah terlihat
letoy. Lemas, tak bertenagakakinya terlihat seperti kurang kuat
menyangga tubuhnya. Gerakannya juga kurang terlihat lincah. Keceriaannya
juga berkurang. Jadilah gayanya kurang optimal. Apa pasal ? Ternyata
karena perlakuan jelang naik meja catwalk yang salah.
Karena disekap di box (kiso) terlalu lama. Jadi giliran naik ke meja
terlihat lemas. tak bertenaga, kakinya juga terlihat rentan seperti
gemetaran. ingat Cik Sahasdi bin Yusof mengomentari banyaknya bintang
yang sebenarnya berbakat bagus tapi tak optimal saat turun di Asean
Contest Kediri.
Analisisnya dibenarkan oleh sejumlah seramania senior yang juga turun ke Kediri. Pok Nik, Sejawat Cik Sasdi misalnya, mengibaratkan seperti manusia yang habis disekap lama di ruangan gelap nan sempit kemudian di keluarkan di ruangan terbuka, pastilah terlihat gagap dan gemetaran. kaki juga akan lemas sehingga kurang kuat menyangga tubuhnya saat berusaha narik atau ngejerk. tuturnya.
Sebaiknya ditempatkan di sangkar (besi) saja. Cukup tutup didnding samping dengan kain sementara bagian atas masih terbuka sehingga ruangan sangkar tak terlalu gelap. Jadi ayam masih leluasa bergerak didalam sangkar menunggu saat tampil di meja kontes. Karena Kelewat lama disekap di ruangan gelap begitu ditempatkan di meja matanya juga akan silau. Ini yang membuat tubuhnya butuh waktu bebrapa detik buat beradaptasi. Akibatnya, Ayam terlihat diam dan kurang ceria.
RUSAK ASESORIS
Kelamaan disekap di Box jelang naik meja juga berpotensi merusak asesoris ayam. Karena ruangan yang sempit membuat ekor lawi, sayap, atau bagian bulu lainnya bisa tergesek-gesek dengan dinding box (kiso). Itu tentu bakal membuat bulu-bulu tersebut tidak rapi. Sayangkan.....bila karena kurang rapi lalu nilai di masing-masing asesoris itu berkurang setengah poin (0.5). Ingat Cik Sasdi.
Ruangan yang pengap juga membuat ayam akan dehidrasi sehingga kurang sehat. Itu terlihat dengan membirunya beberapa bagian di jenggernya, Apalagi di cuaca panas terik seperti sekarang ini.
Keuntungan lain yang didapat dengan menempatkan di sangkar "terbuka" adalah show ayam bisa bisa dilihat banyak orang. Ini tentu saja membuka peluang untuk di pinang seramania lain. Di Malaysia seperti itulah yang terjadi, di sela menunggu naik ke atas meja, Ayam-ayam peserta yang dimasukkan ke dalam sangkar non box itu akan jadi tontonan.
Sumber : Agrobis Edisi 960
Analisisnya dibenarkan oleh sejumlah seramania senior yang juga turun ke Kediri. Pok Nik, Sejawat Cik Sasdi misalnya, mengibaratkan seperti manusia yang habis disekap lama di ruangan gelap nan sempit kemudian di keluarkan di ruangan terbuka, pastilah terlihat gagap dan gemetaran. kaki juga akan lemas sehingga kurang kuat menyangga tubuhnya saat berusaha narik atau ngejerk. tuturnya.
Sebaiknya ditempatkan di sangkar (besi) saja. Cukup tutup didnding samping dengan kain sementara bagian atas masih terbuka sehingga ruangan sangkar tak terlalu gelap. Jadi ayam masih leluasa bergerak didalam sangkar menunggu saat tampil di meja kontes. Karena Kelewat lama disekap di ruangan gelap begitu ditempatkan di meja matanya juga akan silau. Ini yang membuat tubuhnya butuh waktu bebrapa detik buat beradaptasi. Akibatnya, Ayam terlihat diam dan kurang ceria.
RUSAK ASESORIS
Kelamaan disekap di Box jelang naik meja juga berpotensi merusak asesoris ayam. Karena ruangan yang sempit membuat ekor lawi, sayap, atau bagian bulu lainnya bisa tergesek-gesek dengan dinding box (kiso). Itu tentu bakal membuat bulu-bulu tersebut tidak rapi. Sayangkan.....bila karena kurang rapi lalu nilai di masing-masing asesoris itu berkurang setengah poin (0.5). Ingat Cik Sasdi.
Ruangan yang pengap juga membuat ayam akan dehidrasi sehingga kurang sehat. Itu terlihat dengan membirunya beberapa bagian di jenggernya, Apalagi di cuaca panas terik seperti sekarang ini.
Keuntungan lain yang didapat dengan menempatkan di sangkar "terbuka" adalah show ayam bisa bisa dilihat banyak orang. Ini tentu saja membuka peluang untuk di pinang seramania lain. Di Malaysia seperti itulah yang terjadi, di sela menunggu naik ke atas meja, Ayam-ayam peserta yang dimasukkan ke dalam sangkar non box itu akan jadi tontonan.
Sumber : Agrobis Edisi 960
ANAKAN SEBAIKNYA DIBOX TAPI PAGINYA DIUMBAR
Beda ayam dewasa
beda pula anakan. Bila yang dewasa justru kurang baik bila kelewat lama
di box (kiso) sebelum turun ke meja kontes. maka anakan lain lagi
perlakuannya. terutama buat anakan yang setengah terlatih. justru minta
dibox beberapa jam sebelum naik ke meja kontes.
Paginya kita
umbar sebentar sembari memberi makan makan. Setelah itu kita masukkan ke
box sampai menunggu saatnya niak ke meja kontes. tutur Hilmy SIC yang
spesialis mengasuh anakan-anakan berbakat
.
.
Anakan relatif lebih aman di box karena pergerakananya tidak begitu
menguras tenaga." Kalau ayam dewasa yang sudah jadi, walaupun dibox dia
akan narik-narik. karena tempatnya sempit bisa-bisa tuloangnya kejepit
lalu melintir, inilah salah satu penyebab sasis melintir, dada miring,
kaki miring dan lainnya. Sebaliknya buat anakan ini tak terjadi. ujar
Pok Nik.
Anakan minta dibox karena setelah agak lama disekap lalu diangkat ke meja dia seperti terbebas dari kungkungan, ia pun akan bergerak aktif, Tapi itu buat serama-serama yang semi terlatih.Tapi kalau yang tak pernah di box sama sekali bisa sebaliknya. Bengong di meja setelah agak lama di sekap. Semua kembali tipe ayamnya masing-masing.
Sumber : Agrobis edisi 960
Anakan minta dibox karena setelah agak lama disekap lalu diangkat ke meja dia seperti terbebas dari kungkungan, ia pun akan bergerak aktif, Tapi itu buat serama-serama yang semi terlatih.Tapi kalau yang tak pernah di box sama sekali bisa sebaliknya. Bengong di meja setelah agak lama di sekap. Semua kembali tipe ayamnya masing-masing.
Sumber : Agrobis edisi 960